Tim Argentina Piala Dunia 2022

Tim Argentina Piala Dunia 2022

Hasil pertandingan perempat final Piala Dunia 2022:

- Kroasia vs Brasil di Stadion Kota Pendidikan, Jumat (9/12/2022) pukul 22.00 WIB.

Skor akhir: Kroasia 1(4) vs Brasil 1(2)

- Argentina vs Belanda di Lusail Stadium, Sabtu (10/12/2022) pukul 02.00 WIB.

Skor akhir: Argentina 2(4) vs Kroasia 2(3).

Piala Dunia 2022: Dramatis, Argentina juara, tekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti - 'final terbaik' sepanjang masa

Sumber gambar, Getty Images

Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah secara dramatis menekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti.

Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedudukan imbang 3-3.

Argentina selalu unggul terlebih dahulu, namun keunggulan ini selalu bisa dikejar oleh bintang Prancis, Kylian Mbappe, yang mencetak tiga gol.

Saat ada penalti, Argentina menyarangkan empat gol, sementara Prancis dua gol.

Timnas Argentina harus menunggu 36 tahun untuk mengangkat trofi Piala Dunia.

Terakhir kali mereka juara adalah pada 1986 di Meksiko, berkat kontribusi besar pemain jenius Diego Armando Maradona.

Ini adalah trofi ketiga bagi Argentina. Dua lainya pada 1986 dan 1978.

Kali ini, kontribusi besar diberikan oleh salah satu pemain terbaik sepanjang masa: Lionel Messi.

Pemain klub PSG ini dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen Piala Dunia 2022, yang dihelat di Qatar.

Para komentator menyebut ini adalah final Piala Dunia terbaik sepanjang masa.

Sumber gambar, Getty Images

Sebelum final, tema pembicaraan yang ramai adalah: siapa yang pada akhirnya mengangkat trofi.

Final Piala Dunia antara Argentina melawan Prancis berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12), pada pukul 22.00 WIB.

Sumber gambar, Getty Images

Sumber gambar, Getty Images

Messi, 35 tahun, telah memenangkan rekor tujuh Ballon d'Or - penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik di dunia - tetapi dia belum pernah memenangkan penghargaan terbesar dalam sepak bola, Piala Dunia.

"Orang-orang mengatakan Prancis adalah favorit, tetapi kami memiliki keuntungan memiliki pemain terhebat sepanjang masa," kata penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez.

“Kami selalu suka mendengar lawan difavoritkan karena kami tidak merasa superior atau inferior dari siapapun.

"Tapi, seperti yang selalu saya katakan, kami memiliki pemain terhebat sepanjang masa. Dan dengan pertahanan yang bagus, kami memiliki banyak peluang untuk mencapai tujuan kami."

Manajer Prancis Didier Deschamps menjadi kapten, saat negaranya menjuarai Piala Dunia 1998 dan kemudian, sebagai pelatih, dia membawa timnya meraih juara di Rusia empat tahun lalu.

Dia berkata: "Saya tahu Argentina, banyak orang di seluruh dunia, dan mungkin beberapa orang Prancis, berharap Lionel Messi bisa memenangkan Piala Dunia, tapi kami akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan kami."

Sumber gambar, Getty Images

Bisakah Messi membawa Argentina memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986?

Di final, dua pencetak gol terbanyak turnamen ini saling berlomba untuk memenangkan Sepatu Emas.

Baik Messi dan Mbappe telah mencetak lima gol di Qatar, sementara Olivier Giroud dari Prancis dan Julian Alvarez dari Argentina tertinggal satu angka dengan empat gol.

Messi membantu Argentina mencapai final 2014 di Brasil, meskipun pemain Jerman Mario Gotze mencetak satu-satunya gol saat tim Eropa itu menang 1-0 setelah perpanjangan waktu.

Namun pemain Paris St-Germain itu kini kembali menjadi kekuatan pendorong bagi Argentina untuk melaju ke laga final di Qatar.

Dia mengonversi penalti awal di pertandingan pertama mereka sebelum negaranya kalah 2-1 dari Arab Saudi dan kemudian mencetak gol dalam kemenangan penting 2-0 atas Meksiko.

Kemenangan 2-0 atas Polandia membuat Argentina memuncaki Grup C, dengan Messi juga mencetak gol dalam kemenangan 2-1, di babak 16 besar atas Australia.

Argentina tampak memegang kendali saat melawan Belanda di perempat final. Mereka memimpin 2-0 setelah 82 menit.

Tetapi Belanda mencetak dua gol melalui Wout Weghorst, menyamakan kedudukan di menit ke-11 waktu tambahan untuk membawa hasil imbang ke perpanjangan waktu.

Drama itu berakhir dengan adu penalti di mana Martinez menyematkan dua tendangan dan Argentina maju ke semifinal.

Di putaran selanjutnya, gol dari Messi dan dua gol dari Alvarez dari Manchester City memberi mereka kemenangan 3-0 atas Kroasia di semifinal.

Argentina telah memenangkan turnamen itu dua kali, di kandang sendiri pada 1978 dan di Meksiko pada 1986. Kini, mereka mengincar kesuksesan ketiga.

"Saya sudah mulai emosional karena mereka telah memberikan segalanya dengan tulus," kata manajer Lionel Scaloni. "Mari berharap kami memenangkan gelar dan jika tidak bisa, mereka harus bangga, karena ini adalah momen untuk dinikmati."

Argentina sukses meraih poin penuh pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL. Tim Tango tanpa ampun melibas Venezuela 3-1 pada laga ketujuh. Fotyo: reuters

- Argentina sukses meraih poin penuh pada lanjutan

zona CONMEBOL. Tim Tango tanpa ampun melibas Venezuela 3-1 pada laga ketujuh, Jumat (3/9/2021).

Meski berstatus tamu, Argentina justru bisa membuat Venezuela babak belur di Estadio Olimpico de la UCV. Terbantu kartu merah Luis Martinez di menit ke-32, tim asuhan Lionel Scaloni itu bisa unggul dulu 3-0.

Argentina memborong tiga gol beruntun melalui Lautaro Martinez (45+2), Joaquin Correa (71) dan Angel Correa (74) sebelum dibalas penalti Yeferson Soteldo (90+3)

Argentina melakukan penguasaan bola dengan sangat baik di awal-awal pertandingan. Perlahan tapi pasti pasukan Lionel Scaloni langsung mengintip peluang.

Kesempatan emas mereka dapatkan di menit ke-12 lewat pergerakan Lionel Messi. La Pulga bergerak masuk ke lini pertahanan Venezuela dan berhasil melewati beberapa bek lawan.

Sayang, bola tembakannya masih membentur mistar gawang. Tak berselang lama giliran Venezuela balik mengancam melalui skema sepak pojok. Beruntung, Nicolas Otamendi berdiri di posisi tepat untuk segera menghalau bola.

Argentia belum menyerah untuk mencari gol di babak pertama. Menit ke-23 Di Maria membuka peluang lewat serangan balik cepat. Namun, umpan silang kirimannya masih terlalu kencang untuk dikejar Lautaro Martinez.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 8 tim dari Benua Amerika bakal tampil pada gelaran Piala Dunia 2022 Qatar mendatang.

Satu di antaranya ada dua tim yang diunggulkan yaitu, Argentina dan Brasil yang diprediksi bakal jadi kandidat juara di Piala Dunia 2022.

Pada Piala Dunia 2022 Qatar jadi ajang comeback timnas Amerika Serikat setelah absen 4 tahun lalu.

Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022 Qatar, Mulai 21 November Sampai 18 Desember

Daftar Tim dari Amerika di Piala Dunia 2022 Qatar:

Amerika Tengah & Utara

Jakarta, CNBC Indonesia - Argentina berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022 pasca mengalahkan Prancis melalui babak adu penalti yang begitu dramatis yang berlangsung di Stadion Lusail, Qatar pada Minggu (18/12/2022) malam waktu Indonesia.

Sebelumya dalam waktu normal hingga perpanjangan waktu, laga berlangsung sengit. Argentina sempat unggul dua gol via gol-gol yang dicetak Lionel Messi (menit ke-23) dan Angel Di Maria (menit ke-36).

Namun pada babak kedua, Prancis bangkit berkat dua gol cepat Kylian Mbappe masing-masing pada menit ke 80 dan 81.

Ketika laga memasuki perpanjangan waktu, Messi membawa Argentina unggul 3-2 usai memanfaatkan kemelut di depan gawang Prancis. Namun, Tim Ayam Jantan kembali membalas melalui Mbappe pada menit ke-118 sehingga membuat pertandingan berlanjut ke adu penalti.

Ini merupakan gelar ketiga Argentina sepanjang sejarah. Sebelumnya, Tim Tango menjadi juara pada Piala Dunia FIFA 1978 dan 1986.

Lalu, bagaimana perjalanan Argentina di Piala Dunia Qatar 2022?

Perjalanan Argentina untuk sampai menjadi pemenang Piala Dunia 2022 tidaklah mudah, bahkan di laba pembukaan tim berjuluk Albiceleste ini sempat takluk 1-2 dari Arab Saudi. Meskipun setelah itu Messi mampu memimpin Argentina bangkit mengalahkan Meksiko dan Polandia di fase grup.

TIM RISET CNBC INDONESIA

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Argentina masih harus berjuang untuk menyusul Brasil ke putaran final Piala Dunia 2022. Mereka membutuhkan satu kemenangan lagi untuk merebut tiket ke Qatar.

Argentina mampu mengalahkan tuan rumah Uruguay dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol di Estadio Campeon del Siglo, Sabtu pagi WIB. Gol kemenangan Argentina dicetak oleh Angel di Maria.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan hasil ini, Argentina memantapkan posisi urutan kedua klasemen sementara. Mereka mengemas nilai 28, tertinggal 6 poin dari Timnas Brasil.

Brasil sudah lolos setelah sehari sebelumnya menang 1-0 atas Kolombia. Dalam lima laga tersia, nilainya sudah tak mungkin dikejar oleh Kolombia di posisi kelima.

Argentina masih membutuhkan satu kemenangan lagi untuk lolos. Mereka kini 12 poin dari Kolombia. Kemenangan itu akan lebih sulit diraih dalam laga berikutnya, karena mereka akan menghadapi Brasil.Nantinya, hanya empat tim urutan teratas yang lolos langsung ke putaran final. Tim urutan kelima harus menjalani laga playoff dengan tim dari zona lain.

Hasil KualifikasiUruguay vs Argentina 0-1Ekuador vs Venezuela  1-0 Paraguay vs Cile 0-1Brasil vs Kolombia 1-0Peru vs Bolivia 3-0Jadwal berikutnya:17 November 03:00 Bolivia vs Uruguay04:00 Venezuela vs Peru06:00 Kolombia vs Paraguay06:30 Argentina vs Brasil07:15 Cile vs Ekuador.

Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan Ke-12Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

In dieser Übersicht werden Teilnehmer der WM22 gelistet und in einer Landkarten-Grafik geographisch eingeordnet. Weitere Infos zu den gelisteten Mannschaften sind die Größe des Kaders, das Durchschnittsalter der teilnehmenden Spieler und der Gesamt- sowie der Durschnittsmarktwert der Nationalmannschaften.

Bisnis.com, JAKARTA — Dua Pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 berlangsung sengit. Dua laga sama-sama melewatiadu penalti untuk menentukan pemenangnya.

Hasilnya, Kroasia memberi kejutan dengan mengalahkan Brasil. Sementara Argentina berhasil menyelamatkan muka perwakilan Amerika Latin.

Pada pertandingan Kroasia vs Brasil yang berlangsung di Stadion Kota Pendidikan, Qatar, Brasil awalnya berhasil unggul di babak perpanjangan waktu melalui tendangan Neymar. Namun, Kroasia membalas gol Neymar pada menit ke-117 melalui tendangan Bruno Petkovic.

Skor berakhir 1-1 hingga babak akhir extra time selesai. Laga pun dilanjutkan ke adu tos-tosan dengan hasil kemenangan kepada Kroasia.

Tim berjuluk Vatreni ini sukses melakukan 4 tendangan penalti dan 1 kali gagal. Brasil di satu sisi hanya mencetak 2 gol.

Pada laga kedua di Lusail Stadium, Sabtu (10/12/2022), Argentina sebenarnya telah unggul 2 gol lewat Nahuel Molina di babak pertama dan Lionel Messi di babak kedua. Namun, 2 gol dari Wout Weghorst menjelang berakhirnya laga membuat pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Skor 2-2 bertahan hingga 2 kali extra time. Pemenang pun mesti ditentukan lewat adu penalti. Kiper Argentina Emiliano Martínez menjadi pahlawan dengan menepis 2 tendangan pemain Belanda. Sementara, 4 tendangan Argentina gagal dihalau oleh kiper Belanda.

Argentina pun menang dan berhasil menyelamatkan muka Amerika Latin. Argentina menjadi satu-satunya harapan Amerika Latin setelah Brasil tersingkir.

Kemenangan melawan Belanda membuat Argentina berhasil lolos ke semi final dan akan menghadapi Kroasia yang mengalahkan Brasil.

Sementara itu, pertandingan lainnya di babak perempat final Piala Dunia 2022 akan mempertemukan Maroko vs Portugal di Al Thumama Stadium, Sabtu (10/12/2022) pukul 22.00 WIB dan Inggris vs Prancis Stadion Al Bayt, Minggu (11/12/2022) pukul 02.00 WIB.

Jadwal pertandingan semi final Piala Dunia 2022:

- Argentina vs Kroasia di Lusail Stadium, Rabu (14/12/2022) pukul 02.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Kroasia kalahkan Maroko

Sumber gambar, Getty Images

Finis di posisi tiga besar untuk ketiga kalinya bagi Kroasia di Piala Dunia memiliki "lapisan emas", kata bos Zlatko Dalic setelah timnya meraih kemenangan atas pembuat sejarah, Maroko.

Empat tahun lalu, Dalic membawa Kroasia di posisi kedua, usai kalah dari Prancis di final.

Prestasi yang dicapai oleh Kroasia mengukuhkan status mereka sebagai salah satu negara elit sepak bola, di mana dalam debut Piala Dunia tahun 1998 mereka finis di tempat ketiga.

Di awal pertandingan Kroasia vs Maroko, Josko Gvardiol memberi Kroasia keunggulan pada menit ketujuh dengan sundulan yang luar biasa, tetapi Achraf Dari menyamakan kedudukan hanya dua menit kemudian dengan menyundul bola dari jarak dekat.

Mislav Orsic mencetak gol kedua untuk Kroasia tiga menit sebelum babak pertama berakhir. Sampa akhir pertandingan skor tetap sama 2-1 untuk Kroasia.

Dalic berkata: "Kami memenangkan medali perunggu dan memiliki lapisan emas, seperti kami telah memenangkan medali emas malam ini.

"Berjuang untuk memperebutkan tempat ketiga play-off dan kalah akan menjadi bencana. Ini adalah akhir dari sebuah siklus, akhir dari sebuah perjalanan. Para pemain saya berusaha keras dan untuk itulah kami bekerja."

Ini adalah pertandingan yang tidak ingin diikuti oleh tim mana pun, tetapi pada akhirnya Kroasia, negara dengan populasi di bawah empat juta, bisa berpuas diri dengan penampilan luar biasa lainnya di panggung global.

Sementara itu, Maroko mengukir sejara dengan menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal dan para pemain serta pendukung mereka yang bersemangat telah menyemarakkan turnamen ini.

Para pendukung mereka bernyanyi dan menabuh genderang sepanjang pertandingan dan, meskipun dikalahkan oleh juara bertahan Prancis di semifinal, lalu oleh Kroasia, mereka akan mengingat kembali pencapaian di Piala Dunia dengan kenangan indah.

Walid Reragui, pelatih Maroko berkata: "Keraguan ada di benak semua orang sebelum turnamen ini, tetapi kami telah melangkah lebih jauh dari yang diharapkan dan itu akan menjadi contoh di masa depan.

“Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membuat anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup.

"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.

"Kami telah membuat pencapaian yang fantastis tetapi kami ingin melakukannya lagi. Jika kami dapat terus mencapai semifinal atau perempat final secara reguler, suatu hari kami akan menjuarai Piala Dunia."

Serangan penyakit menghambat persiapan Prancis

Sumber gambar, Getty Images

Mbappe, 23 tahun, kini tengah mengejar kesuksesan keduanya di Piala Dunia dan berperan penting dalam membawa Prancis ke final.

Dia mencetak satu gol saat Prancis mengalahkan Australia 4-1 dan dua gol saat berhadapan dengan Denmark 2-1, sehingga dipastikan lolos ke babak 16 besar walau masih menyisakan satu pertandingan.

Situasi itu memungkinkan Deschamps untuk mengistirahatkan pemain dan, meski kalah 1-0 dari Tunisia, mereka memenangkan Grup D.

Mbappe kembali mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 di babak 16 besar atas Polandia.

Di perempat final mereka menghadapi Inggris, skuad asuhan Gareth Southgate, dan sempat memimpin melalui Aurelien Tchouameni, tetapi Harry Kane menyamakan kedudukan melalui penalti.

Olivier Giroud membuat Prancis unggul dan menang 2-1 setelah Kane gagal melakukan tendangan penalti kedua.

Prancis mengalahkan tim kejutan di turnamen ini, Maroko, dengan angka 2-0 di semifinal. Skuad Deschamps berhasil mencapai final Piala Dunia keempat mereka dalam tujuh turnamen, setelah memenangkan kompetisi pada 1998 dan 2018, namun kalah di final pada 2006.

Namun persiapan mereka terhambat oleh serangan penyakit.

Gelandang Adrien Rabiot, bek Dayot Upamecano dan pemain sayap Kingsley Coman termasuk di antara mereka yang berjuang melawan penyakit.

"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu," kata Deschamps. “Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan mereka menderita.

"Kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, berusaha memastikan itu tidak menyebar tetapi kami harus mengambil tindakan pencegahan terhadapnya."

Fakta-fakta pertandingan: