Slang Words Bahasa Inggris yang Berfungsi Sebagai Kata Kerja (Verb)
Kalau kamu ingin menungkapkan suatu aktivitas pakai bahasa yang gaul tapi nggak pasaran, kayaknya beberapa slang bahasa Inggris di bawah ini bisa kamu coba! Kuy, langsung praktikkan ke temanmu!
107. High key: Tegas atau jelas, tidak sembunyi-sembunyi. 108. Cross out: Mencoret. 109. Face to face: Berhadapan. 110. Keep dark: Merahasiakan. 111. Dish out: Membagi-bagikan. 112. Gimme five: Tos. 113. Give a hand: Menolong. 114. Catch flies: Menganga, mangap. 115. Catch someone red-handed: Menangkap basah seseorang. 116. Have a punch up with someone: Berkelahi dengan seseorang. 117. Hit the road: Meninggalkan rumah. 118. Clap Hands: Tepuk tangan. 119. Try on: Coba pakai (u/ pakaian). 120. Pick out: Memilih. 121. Point out: Menunjukkan. 122. Put off: Menunda. 123. Keep dark: Merahasiakan.
Prapemrosesan dengan Kamus Bahasa Gaul
Para peneliti telah mengeksplorasi dampak dari menambahkan kata-kata slang ke tahap preprocessing dalam sentiment analysis tools. Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang berkaitan dengan diskusi pandemi COVID-19 di Twitter di Indonesia, analisis sentimen dilakukan dengan menggunakan Naïve Bayes Classifier dengan term frequency-inverse document frequency (TF-IDF) sebagai ekstraksi fitur. Penelitian ini membandingkan performa antara data yang telah dipreproses dengan kamus kata gaul dan data tanpa kamus kata gaul. Menariknya, sentiment analysis tools pada data yang diproses menggunakan kamus kata gaul menunjukkan akurasi yang lebih baik dibandingkan tanpa kamus kata gaul.
Ketika merancang sistem analisis sentimen yang menangani kata-kata slang, sangat penting untuk memasukkan agen yang bertanggung jawab untuk menyortir dan mengkategorikan ekspresi informal ini. Agen akan bertanggung jawab dalam menganalisis sentimen saat prapemrosesan data teks. Langkah ini mencakup tokenisasi, mengubah huruf kecil, dan menghapus tanda baca. Agen dari sentiment analysis tools juga mengidentifikasi kata-kata gaul di dalam teks. Kata-kata ini biasanya merupakan kata-kata atau ekspresi non-standar yang biasa digunakan dalam komunikasi informal. Agen akan membuat daftar kata-kata gaul yang ditemukan selama prapemrosesan. Tujuan agen adalah untuk menyortir dan mengklasifikasikan istilah-istilah gaul berdasarkan polaritas sentimen mereka (positif, negatif, atau netral).
Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Hasil Analisis Sentimen
Penggunaan bahasa gaul dapat memengaruhi hasil sentiment analysis tools dengan beberapa cara.
Pemahaman yang kurang tepat terhadap konteks bahasa gaul dapat menyebabkan kesalahan dalam klasifikasi sentimen. Misalnya, sebuah kata yang biasanya memiliki makna negatif dalam bahasa formal dapat digunakan secara positif dalam bahasa gaul, dan algoritma sentiment analysis tools mungkin salah menginterpretasikannya.
Bahasa gaul seringkali menggunakan frasa atau singkatan yang unik, yang mungkin tidak dikenali oleh algoritma sentiment analysis tools. Ini dapat menyebabkan kehilangan informasi atau ketidakmampuan untuk mengklasifikasikan sentimen dengan benar.
Sudah Siap Menguasai Pasar? Mulai dengan Ivosights Sekarang!
Ivosights membantu Anda merampingkan urusan analisis konsumen dengan mudah dengan digital listening tools yang super yaitu Ripple10. Sehingga Anda tidak perlu repot-repot mengembangkan atau mengimplementasikan sentiment analysis apa yang cocok untuk brand Anda. Dengan teknologi kami yang didukung oleh slang words identification, Anda dapat memantau percakapan online tentang merek Anda, memahami sentimen pelanggan, mengantisipasi komentar negatif yang muncul, mengurasi bahasa-bahasa slang atau gaul, dan mendeteksi tren pasar yang sedang berkembang. Dapatkan wawasan mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan Anda, dan responsif terhadap perubahan dalam perilaku konsumen. Jadikan Ripple10 dari Ivosights sebagai mitra strategis Anda dalam mengembangkan bisnis dan memenangkan persaingan pasar. Segera bergabung dengan kami dan raih kesempatan untuk menjadi yang terdepan dalam industri Anda!.
Words x3 adalah satu-satunya aplikasi tempat kamu bisa menghasilkan uang sungguhan dengan bermain video game!Kami telah memberikan puluhan ribu dolar kepada pemain yang beruntung seperti Anda!Ini sangat sederhana, setiap undian kami membagikan kembali sebagian dari pendapatan iklan kami dengan satu pemenang yang beruntung. Semakin besar basis pengguna kami tumbuh, semakin banyak dolar yang akan kami berikan kembali. Tidak ada pembelian dalam aplikasi dan tidak ada pembayaran untuk menang. Kami menyebut model kami Free-2-Win dan kami sangat bangga akan hal itu, jadi unduh Words x3 dan lihat kesempatanmu memenangkan uang tunai! Mengapa kamu memainkan yang lain?Jadi tunggu apa lagi? Buka lebih banyak game keren, dan dapatkan hadiah uang tunai yang lebih besar! Menggunakan Words x3, siapa pun dapat menghasilkan uang hanya dengan bermain game di rumah, di terminal bus, di metro, atau di kereta bawah tanah, dll. Di mana saja!Pernah bertanya-tanya bagaimana cara menghasilkan uang dengan bermain video game? Ini dia, caramu menghasilkan uang dengan bermain video game.Punya pertanyaan, masalah, atau masukan? Hubungi kami di [email protected]
Indonesian slang vernacular (Indonesian: bahasa gaul, Betawi: basa gaul), or Jakarta colloquial speech (Indonesian: bahasa informal, bahasa sehari-hari) is a term that subsumes various urban vernacular and non-standard styles of expression used throughout Indonesia that are not necessarily mutually intelligible. Regional slang from the capital of Jakarta, based on Betawi language, is however heavily exposed and promoted in national media, and considered the de facto Indonesian slang.[citation needed] Despite its direct origins, Indonesian slang often differs quite significantly in both vocabulary and grammatical structure from the most standard form of Indonesia's national language. These expressions are neither standardized nor taught in any formal establishments, but rather function in daily discourse, usually in informal settings. Several dictionaries of bahasa gaul has been published. Indonesian speakers regularly mix several regional slangs in their conversations regardless of origin, but depending on the audience and the familiarity level with the listeners.
It is exactly unclear when the slang was first appeared in conversation. However, the earliest documented use of the slang started during the Dutch colonial era in Indonesia around the 1860s and 1870s. Its native name, bahasa gaul (the 'social language'), was a term coined in the late 1990s where bahasa means 'language' and gaul means 'social', 'cool' or 'trendy'.[1] Similarly, the term bahasa prokem (a more outdated name for Indonesian slang) created in the early 1970s means 'the language of gangsters'.[2] Prokem is a slang form of the word préman 'gangster' and was derived from the Dutch word vrijman, which literally means 'freeman'.[2][3]
Indonesian slang is predominantly used in everyday conversation, social milieus, among popular media and, to a certain extent, in teen publications or pop culture magazines.[2] For those living in more urbanized regions of Indonesia, Indonesian slang language often functions as the primary language medium for communication in daily life.[2] While it would be unusual to communicate orally with people on a casual basis with very formal Indonesian, the use of proper or 'good and correct' Indonesian (bahasa Indonesia yang baik dan benar) is abundant in the media, government bodies, schools, universities, workplaces, amongst some members of the Indonesian upper-class or nobility and also in many other more formal situations.[3]
Indonesian slang has evolved rapidly. This is, in part, due to its vocabulary that is often so different from that of standard Indonesian and Malaysian and also because so many new words (both original and foreign) are quite easily incorporated into its increasingly wide vocabulary list. However, as with any language, the constant changing of the times means that some words become rarely used or are rendered obsolete as they are considered to be outdated or no longer follow modern day trends.[3]
At present, there is no formal classification for Indonesian slang language but it is purportedly and erroneously claimed by many to be essentially a manipulated and popularized form of the Indonesian (the national language of Indonesia). This is not true in the case of Jakartan bahasa gaul, as it is primarily based on the Betawi language.
Indonesian is part of the Western Malayo-Polynesian subgroup of the Malayo-Polynesian branch of the Austronesian languages. According to the Ethnologue, Indonesian is modelled after Riau Malay, a form of Old Malay originally spoken in Northeast Sumatra.[4] Betawi language is classified as Malay-based creole.
Geographic distribution
Indonesian slang language is mostly spoken in urban regions of the Indonesian archipelago. It also spoken in some Indonesian soap operas and animated television series (such as Tukang Ojek Pengkolan or Adit Sopo Jarwo). Variations of slang language can be found from city to city, mainly characterised by derivatives of the different local ethnic languages. For example, in Bandung, West Java, the local slang language contains vocabulary from the Sundanese language, while the slang found in Jakarta tends to be heavily influenced by English or the old Batavian dialect (i.e. the language of the original inhabitants of Jakarta or Batavia as it was known during the Dutch colonial period). For more information relating to the geographic distribution of Indonesian slang and regional influences, please see "Region Specific Slang" below.
Indonesian slang language is not an official language of Indonesia. However, it is claimed as a modified form of the Indonesian language and is widely used for everyday communication and in informal situations. Sometimes it is mixed with formal Indonesian in formal situations, except during state ceremonies, business meetings, and sacred prayers. A number of Indonesians sometimes speak a mixture of Indonesian slang and formal Indonesian in everyday conversation and informal situations.
Indonesian slang generally uses the same pronunciation as standard Indonesian, although there are many influences from regional dialects on certain aspects such as accent and grammatical structure. Loan words adopted from foreign languages (especially European) such as English or Dutch are often transliterated according to the modern Indonesian orthography. For example, the word "please" is often written as plis. Another closely related phenomenon to arise in recent years is the formation of complex nouns or phrases created using a combination of English and Indonesian (slang) in the one sentence. A prime example of this is the phrase "so what gitu loh!", meaning "who cares?!" or quite simply "so what!" with added emphasis from the phrase "gitu loh". Gitu is an abbreviated form of the Indonesian word begitu meaning 'like that/such as', while loh (also spelt lho) is a particle commonly used in slang or conversational Indonesian to show surprise or instigate a warning. In these cases of combined, interlingual phrases, the original spelling (and quite often the pronunciation) of the foreign word(s) are retained. Hence, the English component of the Indonesian slang phrase "so what gitu loh!" remains relatively unchanged as far as spelling and pronunciation are concerned.
The overall structure of Indonesian slang is not all that different from formal Indonesian, although in many cases sentences are simplified or shortened when necessary. The differences between formal and colloquial Indonesian are most evident in vocabulary and grammatical structures (e.g. affixes).
The structure of the Indonesian slang language is mostly derived from formal Indonesian. However, its vocabularies are different story altogether. Indonesian slang vocabularies are enriched by a combination of derivatives or loan words/structures from foreign languages such as Min Nan commonly referred to as Hokkien, English, and Dutch, as well as local ethnic languages such as Batavian, Sundanese, and Javanese. However, in many cases, new words are simply created at random and their origins often quite obscure.
A large proportion of the vocabulary used in Indonesian slang language was developed from formal Indonesian through several methods,[5] most of which are listed below:
Some words are simply loaned from English. For example:
Some words are also loaned from Chinese languages (mainly Hokkien and Mandarin). For example:
Some words originated from the LGBT community (especially among transvestites) usually have word ending -ong. This either come from the pattern of changing the vocal of the penult into [ɛ] and replacing the rime of the ultima with -ong, or entirely different origin. This was also an attempt among LGBT community to alter the words to become more "French-sounding", thus sounding more sexy.[citation needed] For example:
Many words also emerged without following the above rules at all or have their own unique history and/or origin not related to its literal meaning. For example:
Some of these slang words have also evolved into pejorative words.
Many slang modal particles are used in the end of a sentence. Usually, these particles do not directly change the sentence's meaning, in the sense that the truth conditions remain the same. However, they can have other effects, such as emphasizing a sentence, or suggesting hesitancy. They can be used to reinforce the social link between speaker and listener.[56]
For example, the sentence Dia datang (she/he comes) could be modified by one of the following particles:
Particles can also be used to introduce questions. The following examples could both be translated as How could she come?:
Kumpul kebo literally means 'water buffalo-style gathering' or 'gather like cattle'. It originated during the Dutch colonial era and was known as koempoel gebouw, from koempoel 'to gather' and Dutch gebouw 'building', thus the phrase means to live together under the same roof (as an unmarried couple). Confusion has caused this term to be linked with Javanese kebo 'buffalo'. This term basically means that two people in a relationship are living together without being married, i.e. in a domestic partnership or a de facto relationship. To kumpul kebo in Indonesia is considered immoral and sometimes illicit. For these reasons and also those relating to religion, Asian culture, and general ethics, it is often frowned upon in modern Indonesian society to do such a thing.
The 1980s was the era of bahasa prokem. At this time slang language vocabulary was formed by the insertion of the infix -ok-, creating a totally new word. Prokem itself is a prokem word from préman.
Prokem words created by reducing the ultima, then inserting the infix -ok- before the vocal of the penult (which is now become the ultima). If the penult is an open syllable, the penult taking the nearest consonant after it as its coda. If the word is monosyllabic, the infix simply inserted before the vocal. Examples are given below, with the vocal of the penult marked with bold and the nearest consonant marked with underscore:
The word sekolah 'school' was transformed into skokul, from skul, reminiscent of the English word "school". This word slowly become outdated and by the 1990s the word was no longer used, and changed to sekul or simply skul.
Other notable words such as mémblé 'ugly, frowning', kecé 'beautiful, good looking' (from keren cekali 'very cool'), the sentence attribute nih yé, and the exclamation "alamakjan!" all emerged in the same decade.
Much of the slang language created post-2000 originated from the Indonesian LGBT community. The latest method for transforming a word is to take a totally different word which differs in its ultima, rime, or coda. For example, the word mau 'want' is replaced with the word mawar 'rose'. Despite its creativity and originality, this latest form of Indonesian slang can be quite complicated to understand, even to the native Indonesians themselves. For example, "Akika tinta mawar macarena" originates from the sentence written in proper Indonesian "Aku tidak mau makan", which means 'I don't want to eat'.
The abbreviations often used to mask insult, such as kamseupay 'totally lame', abbreviation of kampungan sekali udik payah which means 'really bumpkinish, yokel, lame'.
Pendekatan Berbasis Leksikon
Pendekatan ini menggunakan orientasi semantik kontekstual dari setiap kata dalam teks untuk mengidentifikasi sentimen. Kata-kata dalam teks dibandingkan dengan daftar yang dikelola yang dilabeli dengan orientasi semantiknya. Meskipun metode ini efektif untuk kata-kata standar, metode ini mungkin mengalami kesulitan dengan istilah-istilah gaul yang bukan merupakan bagian dari leksikon.
Ciri atau Karakteristik Slang Bahasa Inggris (Slang Words)
Nah, kata slang umumnya dipakai dalam konteks candaan bahkan sindiran. Selain itu, makna dari slang words dapat berubah seiring dengan berkembangnya zaman.
Lebih lanjut lagi, slang words sifatnya nggak jauh berbeda dengan idiom bahasa Inggris atau proverbs, yang mana biasanya memiliki arti atau makna yang berbeda dari yang seharusnya.
Mungkin banyak vocab atau istilah slang words bahasa Inggris yang sudah kamu ketahui melalui media sosial. Di artikel ini, English Academy akan memberikan tambahan kosakata slang words untukmu, nih. Lengkap sama artinya! Simak, yuk!
Baca Juga: 101 Idioms yang Tidak Bisa Diterjemahkan Secara Harfiah
Slang Bahasa Inggris yang Menunjukkan Sifat atau Keadaan Seseorang dan Suatu Hal
Pada bagian ini, kamu akan menemukan banyak sekali istilah yang bisa dipakai untuk menggambarkan sifat, sikap, keadaan seseorang, atau kondisi suatu hal. Check this out!
71. In a funk: Depresi. 72. Ass out: Bokek (tidak punya uang). 73. In the pink: Sehat. 74. Airhead: Orang bodoh. 75. Good at: Mahir. 76. Break out: Menyebar secara luas dan tiba-tiba. 77. Chill out: Tenang. 78. Ants in your pants: Grogi. 79. Don’t have kittens: Jangan gugup. 80. Brass monkeys: Sangat dingin. 81. Back on your feet: Baru sembuh. 82. One foot in the grave: Sekarat. 83. Cold feet: Takut. 84. I’m in trouble/I’m in hot water: Aku sedang kesulitan. 85. Balls-up: Tidak sesuai rencana, hancur, berantakan. 86. Don’t screw up on this stupid issue: Jangan meributkan soal kecil seperti ini. 87. Blow chunks: Muntah/sakit. 88. Burn out: Capek sekali. 89. Buy the farm: Mati. 90. Collywobbles: Sakit perut karena tegang, demam panggung. 91. Gobsmacked: Terpukau, nggak menyangka akan suatu hal yang terjadi. 92. Hillbilly: Orang udik atau norak. 93. Gutted: Sedih tak berujung (contoh karena berakhirnya hubungan dengan si doi). 94. I’m sweating like a pig: Aku berkeringat. 95. I’m stuck on her/ him: Aku tergila-gila padanya. 96. Hit the spot: Bagus sekali. 97. He is a fox: Dia ganteng. 98. Lost the plot: Sangat marah, habis kesabaran. 99. Lurgy: Tidak enak badan. 100. Zit face /pizza face: Wajah berjerawat. 101. Zonked: Amat sangat lelah. 102. Sod it: Menyerah, tidak mau tahu lagi. 103. Party-pooper: Orang yang bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. 104. In someone’s hair: Mengganggu orang terus. 105. On cloud nine: Sangat gembira. 106. Out like a light: Cepat sekali tidurnya.
Slang Words Bahasa Inggris Versi American English
Well, sebenarnya slang words yang sudah kamu baca di atas merupakan campuran antara British English dan juga American English. Nah, jangan khawatir, di bawah ini kamu bisa mengetahui slang bahasa Inggris yang khusus dan biasa digunakan oleh warga Amerika dalam kehidupan sehari-harinya. Let’s see!
150. To bail: Buru-buru. 151. Buck: Dollar (mata uang dollar). 152. By the skin of my teeth: Hampir saja. 153. Creep = Orang aneh. 154. Stalker: Seseorang yang terus-menerus mengikuti kamu dengan cara yang menyebalkan. 155. Couch potato: Orang malas yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan hal-hal yang bisa dilakukan sambil duduk di sofa. 156. For real = Kejujuran, yang sebenarnya. 157. To get busted: Tertangkap. 158. To have a blast: Bersenang-senang melakukan sesuatu. 159. Epic fail: Gagal total. 160. Goof off: Bermain main, menghabiskan waktu. 161. Too cold shoulder: Cuek, dingin. 162. To crash: Tertidur pulas dengan cepat. 163. Hangout: Nongkrong. 164. Feel blue: Merasa sedih. 165. Bored to death: Bosan minta ampun. 166. No bargain: Tidak laku/jomblo akut. 167. Alter cocker: Tua-tua keladi. 168. Back alley: Daerah kumuh. 169. Greenie: Pendatang baru. 170. High hat: Tinggi hati. 171. Deadly one: Sangat menentukan. 172. Bat outta hell: Secepat kilat. 173. Real hunk: Ganteng. 174. Pop the question: Melamar. 175. Grumpy: Cerewet. 176. Gimme a buzz: Telepon aku. 177. Rush hour: Jam sibuk. 178. Gotcha: Ya, ya/mengerti. 179. Clown around: Melucu. 180. Beat the bond: Membuat kegaduhan. 181. Down in the dumps: Frustrasi. 182. Cook up: Bersiaplah. 183. Lucky dog: Orang yang beruntung. 184. Fatso: Gembrot. 185. Eagle day: Tanggal muda. 186. Puppy love: Cinta monyet. 187. Chicken: Penakut. 188. Finsta: Palsu/Akun Instagram diprivat. 189. Flex: Pamer. 190. Sus: Curiga. 191. Slay: Unggul/menang dalam sesuatu. 192. Cheugy: Ketinggalan zaman. 193. Fam: Keluarga. 194. Sick: Keren, mantap. 195. Shady: Curiga. 196. Dank: Sangat baik. 197. Flakey: Ragu. 198. W: Menang. 199. L: Kalah. 200. Grub: Makanan.
Yak, dari ratusan slang words di atas, kira-kira mana slang bahasa Inggris yang sering kamu gunakan saat mengobrol dengan teman? Tulis di kolom komentar, yuk!
Oh ya, perlu diingat kalau kamu nggak bisa sembarangan menggunakan bahasa slang words pada orang yang tidak dikenal. Jadi, pastikan untuk menerapkannya pada obrolan dengan teman dekat saja ya, guys.
Btw, mengetahui slang words untuk lancar berbahasa Inggris kayaknya nggak cukup, deh. It will be good kalau kita bisa menguasai bahasa gaul dan juga bahasa formal. Sederhananya, sih, kita harus memahami bahasa Inggris baik secara akademik maupun non-akademik.
Kabar baiknya, English Academy bisa jadi solusi atas kegelisahan kamu selama ini.
Soalnya, di English Academy, kamu bisa belajar materi akademik dan non-akademik sekaligus. Langsung praktik pula! Nggak cuma itu.. materinya bisa diakses secara offline dan juga online!
Kalau belum yakin.. konsultasi aja dulu. Gratis, kok!
Pernah gak, Sobat Pijar lagi asik nonton film bahasa Inggris terus pemerannya ngucapin kata atau kalimat yang artinya sangat berbeda dengan yang kalian ketahui selama ini?
Wah bisa jadi mereka lagi ngucapin slang words atau kata-kata gaul, lho!
Sebenarnya, apa sih english slang words itu? Kok bisa artinya jauh banget dari arti harfiah kata tertentu? Kalau mau tau lebih lanjut, yuk terus baca!
Baca juga: Present Perfect Tense : Pembahasan Rumus, Contoh Kalimat, Soal & Kunci Jawaban
Tentunya Sobat Pijar tahu kan maksud dari kata-kata bucin, mager, dan galau? Biasanya sih kata-kata tersebut diucapkan ketika sedang bercanda dan ngobrol biasa dengan teman.
Nah, seperti halnya di bahasa Indonesia, bahasa Inggris juga mempunyai kata-kata atau bahasa gaul yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan teman dalam konteks informal.
Karena kemajuan teknologi dan komunikasi, slang words ini sering kita jumpai di sosial media dan menjadi gaya komunikasi anak muda dan remaja, sehingga terkadang kita mengira slang adalah bahasa Inggris normal yang bisa digunakan secara lisan maupun tertulis.
Berikut daftar 200 slang bahasa Inggris dalam terbagi dalam American, British, dan Australian slang.
Jika kamu penikmat film-film Marvel Cinematic Universe, slang words berikut mungkin familiar di telingamu.
Baca juga: Noun (Kata Benda) | Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contoh Kalimatnya
Penikmat Harry Potter dan Peaky Blinders biasanya lebih terpapar dengan slang words dari negeri Ratu Elizabeth ini.
Mungkin banyak slang words dari negara kanguru ini masih terdengar asing bagimu nih, Sobat Pijar.
Baca juga: 7 Tips Belajar Bahasa Inggris untuk Pemula
_______________________________________
Itulah 203 slang words yang terbagi dalam dalam American, British, dan Australian english yang bisa kamu gunakan agar bahasa Inggrismu terdengar seperti penutur asli. Tapi ingat ya, penggunaan slang words ini hanya dalam situasi tidak formal seperti percakapan sehari-hari dan caption di sosial media. Jangan gunakan kata-kata tersebut dalam tugas essay bahasa Inggrismu, ya!
Jika ingin belajar bahasa Inggris lebih lengkap sesuai dengan jenjang pendidikanmu, yuk gunakan Pijar Belajar sekarang juga! Mulai dari 10 ribu rupiah perbulan, kamu bisa mengakses video materi pelajaran, buku pelajaran elektronik, dan juga latihan soal beserta penjelasannya, lho! Keren banget kan?
Yuk download Pijar Belajar sekarang juga di Google Play Store ponselmu!
Slang Words and Phrases, UMass, Amherst, https://www.umass.edu.
American Slang Explained, Word Tips, https://word.tips/grammar/american-slang/
British slang words & phrases, Oxford International English, https://www.oxfordinternationalenglish.com/dictionary-of-british-slang/.
What is slang? And when do you use slang?, IDP Australia, https://ielts.com.au/australia/prepare/article-australian-slang-words-phrases.
Ket. Foto: Ilustrasi - Sentiment analysis. Shutterstock.
Saat ini, banyak orang mengekspresikan evaluasi mereka tentang isu-isu tertentu melalui media sosial secara bebas, yang membuat sejumlah besar data dihasilkan setiap hari di media sosial. Di Twitter (X), opini publik sangat beragam, sehingga memungkinkan untuk diproses untuk sentiment analysis tools. Namun, banyak orang dengan mudah menggunakan kata-kata gaul / dalam mengekspresikan pendapat mereka di Twitter. Kata-kata gaul dalam teks ini terkadang dapat menyebabkan kesalahan dalam pemrosesan bahasa karena kaburnya "makna sebenarnya." Hanya ada beberapa sentiment analysis tools dapat mengidentifikasi bahasa gaul (slang words) di Indonesia.
Baca Juga: Pelajari Sentiment Analysis dalam 10 Menit!
Slang Bahasa Inggris untuk Mengungkapkan Noun alias Kata Benda dan Artinya
Nah, kalau daftar slang di bawah ini bisa dikategorikan sebagai kata-kata gaul yang termasuk ke dalam noun. Ada apa saja, sih?
124. Pipe down: Dia. 125. Cap: Kebohongan. 126. No cap: Kejujuran. 127. La la land: Tempat yang luar biasa. 128. Bad egg: Pembuat onar. 129. Dodgy : Ilegal, ada yang salah di sini. 130. Long streak of piss: Orang tinggi kurus. 131. Hunky-Dory: Normal-normal aja. 132. No hassle: Tidak apa-apa. 133. On about: Bahas, bicarakan. 134. Jam sandwich: Mobil polisi. 135. Just about: Hampir. 136. Get a clue: Berhati-hati.